Monday, October 28, 2019

HIPERTENSI DAN HIPOTENSI

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung.

Penyebab dan Faktor Risiko Hipertensi

Tekanan darah tinggi seringkali tidak diketahui penyebabnya. Tetapi, ada beberapa kondisi yang dapat memicu tekanan darah tinggi, di antaranya:
  • Kehamilan
  • Kecanduan alkohol
  • Penyalahgunaan NAPZA
  • Gangguan ginjal
  • Gangguan pernapasan saat tidur.
Meskipun bisa terjadi pada semua orang, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami tekanan darah tinggi, seperti:
  • Lanjut usia
  • Memiliki keluarga yang menderita hipertensi
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Jarang berolahraga.

Pengobatan dan Pencegahan Hipertensi

Menjalani gaya hidup sehat dapat menurunkan sekaligus mencegah hipertensi. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:
  • Konsumsi makanan yang sehat.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Rutin berolahraga.
  • Berhenti merokok.
 Hipotensi adalah keadaan di mana tekanan darah dalam arteri lebih rendah daripada batas ambang normal. Hipotensi sulit dideteksi karena penyakit ini terkadang tidak menimbulkan ciri darah rendah.
Kadang-kadang justru tekanan darah rendah adalah hal yang baik, karena merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam menjaga tekanan darah agar tetap di bawah kontrol. Menjadi sesuatu yang buruk karena tekanan darah rendah tidak menyediakan aliran darah yang cukup ke organ-organ tubuh. Pada intinya, semua kembali pada gejala hipotensi yang dikeluhkan oleh pasien.
Pembacaan tekanan darah memiliki dua bagian yaitu, tekanan sistolik (bilangan atas) dan tekanan diastolik (bilangan bawah). Tekanan darah yang normal adalah antara 90/60 dan 140/90. Penderita penyakit hipotensi memiliki tekanan darah di bawah 90/60 dan disertai dengan gejala hipotensi. Sedangkan jika tekanan darah di atas 140/90, maka orang tersebut menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Seperti diketahui, dinding pembuluh darah merupakan dinding yang lentur, itu berarti ruang dalam arteri bisa menjadi lebih besar atau lebih kecil. Jika ruang lebih besar, dan cairan lebih sedikit maka tekanan akan turun. Sementara, jika ruang semakin kecil tekanan akan meningkat.
Arteri memiliki lapisan otot dalam dinding yang dapat berkontraksi dan membuat ruang di dalam pembuluh darah menjadi lebih sempit tetapi juga dapat membuat ruang di dalam pembuluh darah menjadi lebih luas.
Otot-otot ini berada di bawah kendali sistem saraf otonom, sistem otomatis tubuh yang membuat penyesuaian untuk perubahan kondisi tubuh terhadap lingkungan. Sistem saraf otonom ini memiliki dua jalur yang saling menyeimbangkan, yaitu:
  • Sistem saraf simpatik menggunakan adrenalin (epinefrin) yang menyebabkan otot pada dinding pembuluh darah untuk berkontraksi (tonus simpatis). Saraf ini terletak di trunkus simpatikus, yang merupakan sekelompok saraf yang berjalan di samping tulang belakang.
  • Sistem saraf parasimpatis menggunakan asetilkolin untuk membuat otot-otot di dinding pembuluh darah rileks melalui saraf vagus.
Sebagai contoh, ketika Anda berdiri, pembuluh darah harus menyempit dan menyebabkan sedikit peningkatan tekanan darah yang membuat darah dapat melakukan perjalanan menanjak ke otak. Tanpa proses ini, Anda bisa merasa pusing hingga menyebabkan pingsan.

ANEMIA

Anemia adalah suatu kondisi penyakit di mana jumlah sel darah merah Anda lebih rendah dari jumlah normal. Kondisi ini juga bisa disebut sebagai kekurangan darah. 
Kondisi ini juga bisa terjadi jika sel-sel darah merah tidak mengandung cukup hemoglobin. Hemoglobin adalah protein kaya zat besi yang memberikan warna merah darah. Protein ini membantu sel-sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Jika Anda memiliki anemia, tubuh Anda tidak mendapatkan cukup darah yang mengandung banyak  oksigen. Akibatnya, Anda mungkin merasa cepat lelah atau lemah. Anda juga mungkin memiliki gejala lain, seperti sesak napas, pusing, atau sakit kepala.

Gejala


Pada kondisi kekurangan darah yang ringan, kemungkinan tubuh  tidak akan menimbulkan gejala. Namun, kondisi ini bila tidak diatasi bisa berkembang dan menyebabkan gejala berikut:
  • Merasa mudah marah
  • Merasa lemah atau lelah lebih sering dari biasanya
  • Sakit kepala
  • Sulit berkonsentrasi atau berpikir
Jika penyakit  anemia semakin memburuk, gejala yang mungkin dapat terjadi adalah sebagai berikut:
  • Ada warna putih pada bagian dalam kelopak mata bawah
  • Kuku jari kaki dan tangan rapuh
  • Punya keinginan makan yang disebut sebagai pica, yaitu seperti makan es batu atau tanah
  • Saat berdiri merasa pusing 
  • Warna kulit pucat
  • Sesak napas
Penyakit anemia pada dasarnya disebabkan karena tubuh kekurangan sel darah merah. 
Perlu diketahui, bahwa banyak organ tubuh yang membantu membuat sel-sel darah merah, namun sebagian besar pekerjaan ini dilakukan pada sumsum tulang. Sumsum tulang adalah jaringan lunak di tengah tulang yang membantu membentuk semua sel darah.
Sel-sel darah merah yang  masih muda umumnya dapat bertahan antara 90 dan 120 hari. Lalu secara alami, tubuh akan menghapus sel-sel darah tua dan sudah rusak. Proses ini semua diatur oleh sebuah hormon yang disebut erythropoietin (EPO). hormon ini dibuat di ginjal dengan memberikan sinyal kepada sumsum tulang Anda untuk membuat lebih banyak sel darah merah.
Nah, pada kebanyakan kasus orang anemia, di dalam darahnya tidak  terdapat kadar hemoglobin yang cukup. Hemoglobin adalah protein pembawa oksigen dalam sel darah merah. Protein ini memberikan sel darah merah warna merah. 

VARISES

Varises adalah pembengkakan atau pelebaran pembuluh darah vena yang disebabkan oleh adanya penumpukan darah di dalam pembuluh tersebut. Varises ditandai dengan pembuluh vena yang berwarna ungu atau biru gelap, dan tampak bengkak atau menonjol.
Varises dapat terjadi di seluruh pembuluh vena dalam tubuh. Namun, kondisi ini paling sering terjadi di area tungkai, terutama betis, karena tekanan besar saat kita berdiri atau berjalan. Varises juga dapat muncul di bagian panggul, anus (wasir), vagina, rahim, atau kerongkongan (varises esofagus).
varises-alodokter
Sebagian besar kasus varises di tungkai dialami oleh wanita dibandingkan pria. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena varises, yaitu pertambahan usia, berat badan berlebih (obesitas), faktor keturunan, dan lingkungan kerja yang menyebabkan seseorang harus berdiri dalam jangka waktu lama.

Penyebab Varises

Pembuluh vena berfungsi untuk mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung. Di dalam pembuluh vena terdapat katup yang berfungsi sebagai pintu satu arah, sehingga darah yang telah melewatinya tidak dapat kembali lagi. Lemah atau rusaknya katup vena menyebabkan darah berbalik arah dan terjadi penumpukan darah di dalam pembuluh vena. Penumpukan inilah yang kemudian menyebabkan pembuluh vena melebar.

Diagnosis Varises

Diagnosis varises diawali dengan pemeriksaan riwayat kesehatan, yang meliputi gejala, riwayat penyakit, kebiasaan, lingkungan kerja, dan faktor risiko yang memicu penderita terkena varises. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan mengamati bagian tubuh yang mengalami varises. Pemeriksaan penunjang jarang dilakukan, kecuali dokter mencurigai adanya masalah lain, seperti pada vena dalam (deep vein thrombosis). Beberapa jenis tes penunjang yang mungkin dilakukan adalah USG Doppler dan angiografi.

Pengobatan Varises

Pengobatan varises umumnya disesuaikan dengan kondisi pasien secara keseluruhan, ukuran dan posisi varises, serta tingkat keparahan varises. Tujuan pengobatan adalah meredakan gejala, mencegah varises bertambah parah, dan menghindari terjadinya komplikasi berupa luka atau perdarahan. Metode pengobatan yang umumnya digunakan adalah terapi obat dan memakai stoking khusus yang dinamakan stoking kompresi.
Jika rasa tidak nyaman atau nyeri akibat varises semakin terasa, maka dokter akan merekomendasikan prosedur bedah baik bedah kecil maupun besar, misalnya dengan terapi laser atau mengikat pembuluh vena jika gejala semakin memburuk atau varises telah menyebabkan komplikasi.

STROKE

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati.
Ketika sebagian area otak mati, bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik. Stroke adalah keadaan darurat medis karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit. Penanganan yang cepat dapat meminimalkan kerusakan otak dan kemungkinan munculnya komplikasi.
stroke-alodokter
Menurut riset kesehatan dasar yang diselenggarakan oleh Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2013, di Indonesia terdapat lebih dari 2 juta penduduk, atau 12 dari 1000 penduduk, menderita stroke dengan persentase terbesar berasal dari provinsi Sulawesi Selatan.
Selain itu, stroke juga merupakan pembunuh nomor 1 di Indonesia, lebih dari 15% kematian di Indonesia disebabkan oleh stroke. Stroke iskemik memiliki kejadian yang lebih sering dibandingkan dengan stroke hemoragik, namun stroke hemoragik membunuh lebih sering dibandingkan dengan stroke iskemik.
Hipertensi yang diikuti dengan diabetes dan kolesterol tinggi merupakan kondisi yang paling sering meningkatkan risiko terjadinya stroke di Indonesia.

Gejala dan Penyebab Stroke

Gejala stroke dapat berbeda pada tiap penderitanya, tetapi gejala yang paling sering dijumpai adalah:
  • Tungkai mati rasa
  • Bicara menjadi kacau
  • Wajah terlihat menurun
Penyebab stroke sangat bervariasi, mulai dari gumpalan darah pada pembuluh darah di otak, tekanan darah tinggi, hingga pengaruh obat-obatan pengencer darah.
Stroke sangat berisiko dialami penderita tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, berat badan berlebih, dan diabetes. Risiko yang sama juga dapat terjadi pada orang yang kurang olahraga, serta memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok.

Pengobatan dan Pencegahan Stroke

Pengobatan stroke tergantung kepada kondisi yang dialami pasien. Dokter dapat memberikan obat-obatan atau melakukan operasi. Sedangkan untuk memulihkan kondisi, pasien akan dianjurkan menjalani fisioterapi, dan diikuti terapi psikologis apabila diperlukan.
Untuk mencegah stroke, dokter menyarankan untuk:
  • Menerapkan pola makan yang sehat.
  • Berolahraga secara rutin.
  • Hindari merokok dan mengonsumsi minuman keras.

Komplikasi Stroke

Stroke dapat menyebabkan munculnya berbagai masalah kesehatan lain yang dapat membahayakan nyawa, antara lain:
  • Deep vein thrombosis atau penggumpalan darah di tungkai.
  • Hidrosefalus akibat menumpuknya cairan otak di dalam rongga otak.
  • Disfagia atau gangguan refleks otot saat menelan.

JANTUNG KORONER

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung (arteri koroner) tersumbat oleh timbunan lemak. Bila lemak makin menumpuk, maka arteri akan makin menyempit, dan membuat aliran darah ke jantung berkurang.

Berkurangnya aliran darah ke jantung akan memicu gejala PJK, seperti angina dan sesak napas. Bila kondisi tersebut tidak segera ditangani, arteri akan tersumbat sepenuhnya, dan memicu serangan jantung.
Arteri koroner adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kaya oksigen ke jantung. Terdapat dua jenis arteri koroner, yang sama-sama bercabang dari aorta atau pembuluh darah besar, yaitu:
  1. Arteri koroner kiri utama (left main coronary artery/LMCA) – Arteri ini berfungsi mengalirkan darah ke serambi kiri dan bilik kiri jantung. LMCA terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
- Left anterior descending (LAD) – berfungsi mengalirkan darah ke bagian depan dan kiri jantung.
- Circumflex (LCX) – berfungsi mengalirkan darah ke bagian belakang dan sisi luar jantung.
  1. Arteri koroner kanan (right coronary artery/RCA) – Arteri ini mengalirkan darah ke serambi kanan dan bilik kanan. Selain itu, RCA juga mengalirkan darah ke nodus sinoatrial dan nodus atrioventrikular, yang mengatur ritme jantung. RCA terbagi menjadi right posterior descending dan acute marginal artery. Bersama LAD, RCA juga mengalirkan darah ke bagian tengah jantung, dan septum (dinding pemisah antara bilik kanan dan bilik kiri jantung).

JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH

Jantung merupakan salah satu organ tubuh pada manusia yang memiliki fungsi vital, karena jantung bertugas untuk memompa darah.
Lancar tidaknya peredaran darah ke seluruh tubuh ditentukan oleh kemampuan jantung dalam memompa darah.
Sedangkan pembuluh darah merupakan media mengalirnya dari keluar atau masuk ke jantung.
Berikut ini ulasan mengenai struktur dan fungsi jantung serta pembuluh darah manusia dalam sistem peredaran darah.

1.  Jantung

Darah dapat mengalir ke seluruh tubuh karena di dalam tubuh kita terdapat organ yang berperan sebagai pemompa darah yang disebut dengan jantung.
Jantung terletak di antara kedua paru-paru dan di tengah rongga dada agak ke kiri. Ukuran jantung sekitar genggaman tangan sebelah kanan dengan berat sekitar 200-425 gram.
Mekanisme kerja dari jantung mirip seperti pompa yang akan memberikan tekanan pada pembuluh darah agar darah selalu mengalir di dalam tubuh.
Jantung berdetak kurang lebih seratus ribu kali setiap hari dan mampu memompa darah sekitar 7.500 liter darah
Jantung terdiri atas empat ruangan, yaitu serambi (atrium) kiri dan serambi (atrium) kanan, serta bilik (ventrikel) kiri dan bilik (ventrikel) kanan.
Serambi jantung terletak pada bagian atas, sedangkan bilik jantung terletak di sebelah bawah. Darah dari seluruh tubuh, akan masuk pertama kali ke serambi kanan sehingga darah dalam serambi kanan banyak mengandung CO2.
Dari serambi kanan, darah akan melewati katup trikuspidalis menuju bilik serambi kanan, darah akan melewati katup trikuspidalis menuju bilik kanan.
Darah yang ada dalam bilik kanan, dipompa oleh bilik kanan melewati arteri pulmonalis menuju paru-paru agar CO2 dalam darah terlepas dan terjadi pengikatan O2.
Darah dari paru-paru mengalir melalui vena pulmonalis menuju serambi kiri, sehingga darah dalam serambi kiri banyak mengandung O2.
Darah dari serambi kiri akan turun melalui katup bikuspidalis menuju bilik kiri. Bilik kiri akan memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh aorta.
Jantung harus selalu berdenyut agar dapat memompa darah ke seluruh tubuh. Hal tersebut penting agar sel-sel tubuh selalu mendapat pasokan O2 dan nutrisi.
Darah yang mengalir dengan lancar juga akan membawa zat sisa hasil metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh.

2.  Pembuluh Darah

Pembuluh darah manusia dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh kapiler.
Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar jantung, sedangkan vena adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah masuk ke jantung.
Arteri berisi darah yang mengandung oksigen, kecuali pembuluh arteri pulmonalis. Vena berisi darah yang banyak mengandung karbondioksida, kecuali vena pulmonalis.
Ujung arteri dan vena bercabang-cabang menjadi pembuluh-pembuluh kecil yang dinamakan pembuluh kapiler.
Pada pembuluh kapiler inilah terjadi pertukaran gas oksigen dan gas karbondiosida antara darah dengan jaringan tubuh.

DARAH

. Darah (alat transportasi utama)
  • Darah merupakan alat transportasi utama dalam sistem sirkulasi
  • Darah berfungsi :
  1. mengangkut oksigen dan karbondioksida ke dan dari jaringan-jaringan dan paru-paru.
  1. mengangkut bahan lainnya ke seluruh tubuh yaitu molekul-molekul makanan (seperti gula, asam amino) limbah metabolisme (seperti urea), ion-ion dari macam-macam garam (seperti Na+, Ca++,Cl–, HCO3–), dan hormon-hormon.
  1. mengedarkan panas dalam tubuh.
  1. berperan aktif dalam memerangi bibit penyakit.
  • Darah yang terdapat di dalam tubuh kira-kira 8% dari bobot tubuh. Jadi, seorang laki-laki dengan bobot badan 70 kg mempunyai volume darah kira-kira 5,4 liter, 55 % plasma darah dan 45% sel-sel darah.
  • Darah manusia terdiri atas dua komponen, yaitu sel-sel darah yang berbentuk padatan dan plasma darah yang berbentuk cairan.
  • Jika darah disentrifugasi, maka darah akan terbagi menjadi beberapa bagian.
  • Bagian paling bawah adalah sel-sel darah merah, lapisan di atasnya adalah lapisan berwarna kuning yang berisi sel-sel darah putih. Sedangkan, lapisan paling atas adalah plasma darah.


  • Sel-sel darah dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan keping-keping darah.
  • Sel-sel darah ini cukup besar sehingga dapat diamati dengan mikroskop biasa.


1) Sel darah merah (eritrosit)
  • Sel darah merah mempunyai jumlah terbanyak.
  • Pada wanita normal mempunyai kira-kira 4,5 juta sel darah merah dalam setiap mm³ darah.
  • Pada laki-laki normal sekitar 5 juta sel darah merah setiap mm³. 
  • Jumlah sel darah merah juga dipengaruhi oleh ketinggian tempat seseorang hidup dan kesehatan seseorang.
  • Sel-sel darah merah mempunyai bentuk cakram bikonkaf dengan diameter 7,5 μm, ketebalan 2 μm, dan tidak berinti sel.
  • Bentuk bikonkaf ini mempercepat pertukaran gas-gas antara sel-sel dan plasma darah. 

  • Sel darah merah dibentuk dalam tulang-tulang rusuk, tulang dada, dan tulang belakang.
  • Eritrosit memiliki pigmen respirasi, yaitu hemoglobin yang berperan mengikat oksigen sehingga membentuk oksihemoglobin (HbO2).


  • Jangka hidup sel-sel darah merah kira-kira 120 hari.
  •  Sel-sel darah merah yang telah tua akan ditelan oleh sel-sel fagostik dalam hati. Sebagian besar besi dari hemoglobin digunakan kembali. 
  • Sedangkan, sisa dari molekul hemoglobin yang dipecah menjadi pigmen empedu yang diekskresikan oleh hati ke dalam empedu.
 2) Sel darah putih (leukosit)
  •  Sel darah putih mempunyai satu inti sel dan berbentuk tidak tetap.
  •  Fungsi umum dari sel darah putih adalah melindungi tubuh dari infeksi. 
  • Umur leukosit dalam sistem peredaran darah adalah 12 - 13 hari.
  •  Berdasarkan granula yang dikandung sitoplasma, sel darah putih dapat dibedakan menjadi sel darah putih bergranula (granulosit) dan sel darah putih yang tidak bergranula (agranulosit).


  • Leukosit yang bergranula, contohnya eusinofil (2 - 4 %), basofil (0,5 - 1 %), dan neutrofil (60 - 70 %). 
  • Sedangkan, leukosit yang tidak bergranula, contohnya limfosit (20 - 25 %) dan monosit (3 - 8 %). 
  • Neutrofil bersifat fagosit dengan cara masuk ke jaringan yang terinfeksi. sebuah sel netrofil mampu memfagosit 5-20 bakteri, dan neutrofil aktif sekitar 6-10 jam, setelah itu mati
  • Basofil bersifat fagosit serta melepaskan heparin dan histamin ke dalam darah. Heparin merupakan senyawa mukopolisakarida yang banyak terdapat di hati dan paru, yang berfungsi untuk mencegah pembekuan darah.Sedangkan histamin merupakan senyawa yang dilepaskan sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai. Basofil berperan dalam reaksi alergi dengan membentuk sel mast.
  • Eosinofil bersifat fagosit dengan daya fagisotosis yang lemah, tetapi dapat mendetoksifikasi toksin penyebab radang.Jumlah eusinofil akan meningkat jika tubuh mengidap cacing-cacing parasit.
  • Monosit, sel ini dapat membesar dan bersifat fagosit menjadi makrofag, yang menjadi fagosit utama, paling efektif dan berumur panjang
  • Sedangkan, limfosit berperan dalam pembentukan antibodi.
  • Semua sel-sel darah putih dibuat dalam sumsum tulang dan kelenjar limfa.
  • Jumlah sel darah putih di dalam tubuh kira-kira 5.000-10.000 sel setiap mm³ darah.
  • Jika terjadi infeksi, jumlah leukosit di dalam tubuh bisa meningkat mencapai 30.000. Jumlah leukosit yang melebihi jumlah normal ini disebut leukopeni.
  • Sedangkan, jumlah leukosit yang kurang dari jumlah normal disebut leukositosis. 
  • Contoh keadaan jumlah leukosit menjadi lebih besar dari normal adalah leukimia atau kanker darah.
  • Leukosit yang sangat banyak ini mengakibatkan fagositosis terhadap sel darah merah oleh sel darah putih.
 3) Keping-keping darah (trombosit)
  • Keping-keping darah adalah fragmen sel-sel yang dihasilkan oleh sel-sel besar (megakariosit) dalam sum-sum tulang.
  • Trombosit berbentuk seperti cakeram atau lonjong dan berukuran 2 μm. Keping-keping darah mempunyai umur hanya 8 - 10 hari. 
  • Secara normal dalam setiap mm³ darah terdapat 150.000 - 400.000 keping-keping darah.
  • Trombosit memiliki peranan dalam pembekuan darah. Perhatikan skema pembekuan darah di bawah ini: 

ket. skema :
  • jika jaringan tubuh terluka, trombosit pada permukaan yang luka akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase
  • enzim trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin dengan bantuan ion kalsium (Ca)
  • Protrombin merupakan senyawa yang dibentuk di hati dengan bantuan vitamin K
  • Selanjutnya trombin akan mengubah fibrinogen, fibrin
b. Plasma darah
  • Plasma darah ialah cairan berwarna kekuning-kuningan dan terdapat sel-sel darah.
  • Komponen terbesar dari plasma darah adalah air.
  • Dalam plasma darah terlarut molekul-molekul dan ion-ion yang beraneka ragam. molekul ini meliputi glukosa, asam amino, sisa metabolisme sel, vitamin-vitamin, hormon ,  dan ion-ion, misalnya Na+ dan Cl– .
  • Kira-kira 7 % plasma terdiri atas molekul-molekul protein, seperti serum albumin, serum globulin dan  fibrinogen yang esensial untuk proses pembekuan darah. 
  • Serum adalah cairan darah yang tidak mengandung fibrinogen.
  • Protein plasma berperan sebagai antibodi
  • Antibodi merupakan protein yang dapat mengenali dan mengikat antigen tertentu, yang berasal dari globulin di dalam sel-sel plasma.
  • Antigen merupakan molekul (protein) asing yang memicu pembentukan antibodi.
  • Antibodi terbentuk jika ada antigen yang masuk ke dalam tubuh
  • Antibodi dapat melemahkan penyakit dengan cara -cara berikut :
  1. Aglutinasi, yaitu terbentuknya gumpalan-gumpalan yang terdiri dari struktur besar berupa antigen pada permukaanya, misalnya bakteri dan sel-sel darah merah

Monday, October 14, 2019

UPAYA PENCEGAHAN DIRI DARI BAHAYA NARKOBA

1. Mengenal dan menilai diri sendiri

Berbarti kita harus menyadari akan kelemahan dan kekuatan, kekurangan dan kelebihan , dan cita-cita atau tujuan hidup yang ingin kita capai. Dengan lebih mengenal diri sendiri, kita lebih mudah untuk dapat mengarahkan perilaku kita dan mencegah diri dari perilaku yang dapat membuat kita tidak dapat mencapai tujuan hidup.

Advertisement 2
2. Meningkatkan harga diri

Harga diri adalah suara hati  yang menunjukkan bahwa kita adalah seorang yang istimewa dan berharga, serta mampu mencapai cita –cita. Harga diri merupakan dasar dalam proses belajar , membangun kreativitas, tanggung jawab, dan hubungan positif dengan oran glain. Harga diri seseorang dapat tinggi atau rendah tergantung pada pengalaman dan interaksinya dengan orang lain. Orang yang memiliki harga diri yang rendah cenderung merendahkan diri sendiri, percaya bahwa ia tidak dapat menjadi lebih baik, menghindari hubungan denga orang lain, gelisah, dan suka menyendiri yang mengakibatkan ia mudah untuk dipengaruhi orang lain, termasuk didalmnya ialah mudah dipengaruhi untuk menggunakan narkoba.

3. Meningkatkan rasa percaya diri

Percaya diri adalah gambaran tentang keyakinan, keberanian, cara pandang, pemikiran, dan perasaan tentang dirinya sendiri dalam mengahadapi suatu permasalahan. Jika kita memiliki rasa percaya diri yang baik, kita akan melakukan dorongan, kekuatan, keberanian untuk melakukan hal-hal yang posititf, seperti siap melakukan tugas yang diberikan. Contoh lainnya ialah berani berbicara secara rasional untuk mencegah orang lain memanfaatkan diri kita, misalnya dengan ucapan “ mohon maaf, saya ada janji” atau berani meolak tawaran narkoba yang tidak kita ketahui yang mungkin akan menjerumuskan kita kepada penyalahgunaan narkoba.

4. Terampil mengatasi masalah dan mengambil keputusan

Kita perlu belajar mengolah perasaan, seperti rasa takut, marah, khawatir, benci, malu, putus asa, dan lain sebagainya sehingga kita tidak lari dari masalah. Dengan mampu mengelola perasaan, kita  akan tetap maju dan menyelesaikan masalah  yang kita hadapi. Dalam menyelesaikan masalah kita juga terampil dalam mengambil keputusan. Dalam mengambil keputusan, kita harus menggunakan pemikiran yang logis mengenai sumber masalah dan alternative pemecahan masalah yang paling tepat dan bijaksana. Kita juga bisa meminta pendapat orang lain, misalnya pendapat orang tua jika dibutuhkan. Jika keputusan yang diambil kurang tepat atau bahkan gagal, maka jadikan itu sebagai pelajaran untuk melakukan yang lebih baik lagi.

5. Memilih pergaulan yang baik dan benar 

Setiap remaja memiliki ikatan yang kaut dengan teman sebayanya. Sebagai seorang remaja, penerimaan atau diakui oleh kelompok sebayanya sangat penting. Ada kalanya kita mengikuti hal-hal yang dilakukan atau dikerjakan oleh teman-teman kita untuk mendapatkan simpati dan pengakuan dari teman-teman sebaya kita. Banyak remaja yang mulai merokok, minum minuman keras, bahkan sampai menyalah gunakan narkoba akibat dari tekanan dari teman meraka sendiri. Oleh karena itu cobalah untuk kita bergaul dengan orang-orang yang tidak menyalah gunakan narkoba. Selain itu juga kita harus mampu menolak tawaran atau ajakan dari teman terhadap hal-hal yang negative tersebut dan semua itu tentunya harus dibarengi oleh keberanian dan tekat yang kuat untuk menolaknya, belajar berkata tidak. Sadarilah bahwa narkoba akan membuat kita semakin terjerumus kedalam lembah kesengsaraan yang tak berujung.

6. Terampil sebagai agen penyalahgunaan narkoba

Ramaja juga merupakan subjek yang penting dan harus terlibat aktif dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba, baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan tempat tinggalnya. Kalian dapat membentuk kelompok remaja anti narkoba yang menciptakan pola hidup sehat dan produktif, sehinga dapat menjadi contoh bagi remaja yang lain, mendukung masyarakat untuk menciptakan lingkungan bebas narkoba, mendorong ramaja lain untuk menghindari penyalahgunaan narkoba dan mendorong merak untuk menolak tawaran menyalahgunakan narkoba, serta membantu teman yangmemiliki masalah dengan narkoba untuk mencari pertolongan.

7. Menerapkan pola hidup sehat

Ramaja adalah generasi penerus dan asset bangsa yang berharga. Negara memerlukan generasi muda yang sehat sehingga sehingga dapat tumbuh menjadi manusia dewasa yang mampu memajukan Negara  dan membuat bangsa  semakin sejahtera. Untuk membentuk generasi muda yang sehat maka perlu penerapan pola hidup yang sehat seperti: mengunsumsi makan yang sehat dan bergizi, menghindari makanan siap saji (junk food), olahraga secara teratur, termasuk mengikuti kegiatan ektrakurikuler yang bergerak dalam bidang olahraga, istirahat yang teratur dan cukup sehingga dapat mengurangi ketegangan pikiran dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

8. Memperkuat iman dan taqwa kepada tuhan

Semua agama dan kepercayaan mengajarkan kepada penganutnya untuk melakukan hal-hal  yang baik dan melarang untuk melakukan hal-hal yang buruk, termasuk juga narkoba dan  obat berbahaya lainnya. Remaja yang memiliki iman yang kuat, serta senantiasa menjalankan perintah dan menjauhi larangan tuhan (bertaqwa) dapat mencegah diri dari perilaku kenakalan remaja, termasuk penyalahgunaan narkoba.

9. Melakukan kegiatan-kegiatan yang positif

Ramaja hendaknya dapat mengisi waktu dengan melakukan kegiatan yang positif dan berguna  untuk masa depannya. Misalnya, melakukan kegiatan ekstrakurikuler sekolah seperti kegiatan OSIS, Kepramukaaan, UKS, PMR, mengikuti pagelaran seni budaya serta lain sebagainya. Dengan hal tersebut maka waktu luang yang diisi kegiatan ersebut diatas dapat membantu kalian menghindari diri dari penyalahgunaan narkoba.

10. Membangun komunikasi dan hubungan yang baik dengan teman dan keluarga

Luangkanlah waktu bersama-sama kelaurga dan lebih terbuka kepada orang tua. Jika kalian memiliki masalah, bicarakanlah dengan orang tua. Orang tua tentunya akan selalu membimbing  atau membantumu menyelesaikan masalah. Dengan ha tersebut tentunya kalian tidak akan terus terbebani sendiri untuk memecahkan masalah yang kalian hadapi.

HIPERTENSI DAN HIPOTENSI

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi ...